Minggu, 07 Juli 2013

PENGERTIAN APPENDIXITIS Appendixitis adalah inflamasi akut pada appendix verniformis dan merupakan penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat (Brunner & Suddart, 1997) Gambar Organ Appendix ETIOLOGI APPENDIXITIS Appendixcitis tersumbat atau terlipat oleh: Fekalis / massa keras dari feses Tumor, hiperplasia folikel limfoid Benda asing PATOFISIOLOGI APPENDIXITIS Appendixitis yang terinflamasi dan mengalami edema. Proses inflamasi meningkatkan tekanan intra luminal, menimbulkan nyeri abdomen atas atau menyebar hebat secara progresif dalam beberapa jam, trlokalisasi di kuadran kanan bawah dari abdomen. Appendiks terinflamasi berisi pus PATHWAYS APPENDIXITIS Download Pathway Appenixitis Via Ziddu Download Pathway Appendixitis Via Mediafire TANDA DAN GEJALA APPENDIXITIS Nyeri kuadran kanan bawah dan biasanya demam ringan Mual, muntah Anoreksia, malaisse Nyeri tekan lokal pada titik Mc. Burney Spasme otot Konstipasi, diare (Brunner & Suddart, 1997) PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK APPENDIXITIS Sel darah putih : lekositosis diatas 12000/mm3, Neutrofil meningkat sampai 75% Urinalisis : normal, tetapi eritrosit/leukosit mungkin ada Foto abdomen: Adanya pergeseran material pada appendiks (fekalis) ileus terlokalisir Tanda rovsing (+) : dengan melakukan palpasi kuadran bawah kiri yang secara paradoksial menyebabkan nyeri yang terasa dikuadran kanan bawah (Doenges, 1993; Brunner & Suddart, 1997) KOMPLIKASI APPENDIXITIS Komplikasi utama adalah perforasi appediks yang dapat berkembang menjadi peritonitis atau abses apendix Tromboflebitis supuratif Abses subfrenikus Obstruksi intestinal PENATALAKSANAAN APPENDIXITIS Pembedahan diindikasikan bila diagnosa Appendixcitis telah ditegakkan Antibiotik dan cairan IV diberikan sampai pembedhan dilakukan Analgetik diberikan setelah diagnosa ditegakkan Appendiktomi dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan resiko perforasi. (Brunner & Suddart, 1997) PENGKAJIAN APPENDIXITIS Aktivitas/ istirahat: Malaise Sirkulasi : Tachikardi Eliminasi Konstipasi pada awitan awal Diare (kadang-kadang Distensi abdome Nyeri tekan/lepas abdomen Penurunan bising usus Cairan/makanan : anoreksia, mual, muntah Kenyamanan: Nyeri abdomen sekitar epigastrium dan umbilikus yang meningkat berat dan terlokalisasi pada titik Mc. Burney meningkat karena berjalan, bersin, batuk, atau nafas dalam Keamanan : demam Pernapasan Tachipnea Pernapasan dangkal (Brunner & Suddart, 1997) DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN APPENDIXITIS Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan utama, perforasi,peritonitis sekunder terhadap proses inflamasi Tujuan : tidak terjadi infeksi Kriteria: Penyembuhan luka berjalan baik Tidak ada tanda infeksi seperti eritema, demam, drainase purulen Tekanan darah > 90/60 mmHg Nadi normal Abdomen lunak, tidak ada distensi Bising usus 5-34 x/menit Intervensi: Kaji dan catat kualitas, lokasi dan durasi nyeri. Waspadai nyeri yang menjadi hebat Awasi dan catat tanda vital terhadap peningkatan suhu, nadi, adanya pernapasan cepat dan dangkal Kaji abdomen terhadap kekakuan dan distensi, penurunan bising usus Lakukan perawatan luka dengan tehnik aseptik Lihat insisi dan balutan. Catat karakteristik drainase luka/drain, eriitema Kolaborasi: antibiotik Nyeri berhubungan dengan distensi jaringan usus oleh inflamasi, adanya insisi bedah Kriteria hasil: Persepsi subyektif tentang nyeri menurun Tampak rileks Pasien dapat istirahat dengan cukup Intervensi: Kaji nyeri. Catat lokasi, karakteristik nyeri Pertahankan istirahat dengan posisi semi fowler Dorong untuk ambulasi dini Ajarkan tehnik untuk pernafasan diafragmatik lambat untuk membantu melepaskan otot yang tegang Hindari tekanan area popliteal Berikan antiemetik, analgetik sesuai program


Appendixitis adalah inflamasi akut pada appendix verniformis dan merupakan penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat (Brunner & Suddart, 1997)
Gambar Organ Appendix

ETIOLOGI APPENDIXITIS

Appendixcitis tersumbat atau terlipat oleh:
  1. Fekalis / massa keras dari feses
  2. Tumor, hiperplasia folikel limfoid
  3. Benda asing

PATOFISIOLOGI APPENDIXITIS

Appendixitis yang terinflamasi dan mengalami edema. Proses inflamasi meningkatkan tekanan intra luminal, menimbulkan nyeri abdomen atas atau menyebar hebat secara progresif dalam beberapa jam, trlokalisasi di kuadran kanan bawah dari abdomen. Appendiks terinflamasi berisi pus

PATHWAYS APPENDIXITIS

  1. Download Pathway Appenixitis Via Ziddu
  2. Download Pathway Appendixitis Via Mediafire

TANDA DAN GEJALA APPENDIXITIS

  1. Nyeri kuadran kanan bawah dan biasanya demam ringan
  2. Mual, muntah
  3. Anoreksia, malaisse
  4. Nyeri tekan lokal pada titik Mc. Burney
  5. Spasme otot
  6. Konstipasi, diare
(Brunner & Suddart, 1997)

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK APPENDIXITIS

  1. Sel darah putih : lekositosis diatas 12000/mm3,
  2. Neutrofil meningkat sampai 75%
  3. Urinalisis : normal, tetapi eritrosit/leukosit mungkin ada
  4. Foto abdomen: Adanya pergeseran material pada appendiks (fekalis) ileus terlokalisir
  5. Tanda rovsing (+) : dengan melakukan palpasi kuadran bawah kiri yang secara paradoksial menyebabkan nyeri yang terasa dikuadran kanan bawah
(Doenges, 1993; Brunner &  Suddart, 1997)

KOMPLIKASI APPENDIXITIS

  1. Komplikasi utama adalah perforasi appediks yang dapat berkembang menjadi peritonitis atau abses apendix
  2. Tromboflebitis supuratif
  3. Abses subfrenikus
  4. Obstruksi intestinal

PENATALAKSANAAN APPENDIXITIS

  1. Pembedahan diindikasikan bila diagnosa Appendixcitis telah ditegakkan
  2. Antibiotik dan cairan IV diberikan sampai pembedhan dilakukan
  3. Analgetik diberikan setelah diagnosa ditegakkan
  4. Appendiktomi dilakukan sesegera mungkin untuk menurunkan resiko perforasi.
(Brunner & Suddart, 1997)

PENGKAJIAN APPENDIXITIS

  1. Aktivitas/ istirahat: Malaise
  2. Sirkulasi : Tachikardi
  3. Eliminasi
    1. Konstipasi pada awitan awal
    2. Diare (kadang-kadang
    3. Distensi abdome
    4. Nyeri tekan/lepas abdomen
    5. Penurunan bising usus
  4. Cairan/makanan : anoreksia, mual, muntah
  5. Kenyamanan: Nyeri abdomen sekitar epigastrium dan umbilikus yang meningkat berat dan terlokalisasi pada titik Mc. Burney meningkat karena berjalan, bersin, batuk, atau nafas dalam
  6. Keamanan : demam
  7. Pernapasan
    1. Tachipnea
    2. Pernapasan dangkal
(Brunner & Suddart, 1997)

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN APPENDIXITIS

  1. Resiko tinggi terjadi infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan utama, perforasi,peritonitis sekunder terhadap proses inflamasi
    1. Tujuan : tidak terjadi infeksi
    2. Kriteria:
      1. Penyembuhan luka berjalan baik
      2. Tidak ada tanda infeksi seperti eritema, demam, drainase purulen
      3. Tekanan darah > 90/60 mmHg
      4. Nadi normal
      5. Abdomen lunak, tidak ada distensi
      6. Bising usus 5-34 x/menit
    3. Intervensi:
      1. Kaji dan catat kualitas, lokasi dan durasi nyeri. Waspadai nyeri yang menjadi hebat
      2. Awasi dan catat tanda vital terhadap peningkatan suhu, nadi, adanya pernapasan cepat dan dangkal
      3. Kaji abdomen terhadap kekakuan dan distensi, penurunan bising usus
      4. Lakukan perawatan luka dengan tehnik aseptik
      5. Lihat insisi dan balutan. Catat karakteristik drainase luka/drain, eriitema
      6. Kolaborasi: antibiotik
  2. Nyeri berhubungan dengan distensi jaringan usus oleh inflamasi, adanya insisi bedah
    1. Kriteria hasil:
      1. Persepsi subyektif tentang nyeri menurun
      2. Tampak rileks
      3. Pasien dapat istirahat dengan cukup
    2. Intervensi:
      1. Kaji nyeri. Catat lokasi, karakteristik nyeri
      2. Pertahankan istirahat dengan posisi semi fowler
      3. Dorong untuk ambulasi dini
      4. Ajarkan tehnik untuk pernafasan diafragmatik lambat untuk membantu melepaskan otot yang tegang
      5. Hindari tekanan area popliteal
      6. Berikan antiemetik, analgetik sesuai program
  3. Resiko tinggi kekurangan cairan tubuh berhubungan dengan inflamasi peritoneum dengan cairan asing, muntah praoperasi, pembatasan pasca operasi
    1. Kriteria hasil;
      1. Membran mukosa lembab
      2. Turgor kulit baik
      3. Haluaran urin adekuat: 1 cc/kg BB/jam
      4. Tanda vital stabil
    2. Intervensi:
      1. Awasi tekanan darah dan ta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar